JAKARTA. Setelah perusahaan manufaktur elektronik asal Taiwan, Pegatron Corporation Investor asal Chuna juga berencana ekspansi besar-besaran ke Indonesia. Ini dilakukan untuk memangkas besarnya tarif impor akibat perang dagang Amerika Serikat-China.
Pemerintah mengklaim, mereka telah mengantre untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Fasilitas libur pajak (tax holiday) menjadi salah satu faktor penarik yang membuat para investor masuk Indonesia.
Wakil Ketua Pokja IV Percepatan Investasi Purbaya Y. Sadewa menyebut, ada beberapa investor yang tertarik masuk ke Indonesia. “Sektornya petrokimia, baterai listrik, telekomunikasi, dan lain-lain,” ujar Purbaya kepada KONTAN, Rabu (12/12). Namun, ia masih merahasiakan identitas para investor itu.
Purbaya menyebut, ketertarikan investor tersebut salah satunya dipicu oleh pemberian fasilitas tax holiday. Dalam peraturan menteri Keuangan (PMK) Nomor 150/2018, industri pionir yang memiliki nilai penanaman modal setidaknya Rp 500 miliar berhak memperoleh tax holiday selama 100%.
Penanaman modal senilai Rp 100 miliar- 500 miliar juga mendapat pengurangan pajak penghasilan (PPh) badan sebesar 50%.
Kendati begitu, Purbaya menegaskan pemerintah perlu menambah insentif lagi. Fasilitas tax holiday saja tidak cukup untuk menjaga daya tarik Indonesia di mata investor dalam persaingannya dengan negara – negara tetangga. “Kita masih dianggap kurang menarik dibanding negara saingan kita”, ungkap dia.
Salah satu yang membutuhkan pembenahan pemerintah adalah tingginya biaya logistik. Pegatron sempat mengeluh lantaran biaya transportasi dari Singapura ke Batam lebih tinggi ketimbang China ke Singapura.
Insentif pajak juga perlu ditambah. Negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand memberikan insentif tax holiday ke semua sektor penanaman modal.
Pemain Lama
Menteri perindustrian Airlangga Hartanto menyatakan hal sama. Selain Pegatron ada beberapa usaha yang berbasis digital yang tertarik investasi di Batam.
“Jadi dengan adanya trade war China-As, emreka menhendaki ada negara ketiga yang bisa menyuplai barang yakni Indonesia,” jelas Airlangga.
Tidak hanya industri ponsel pintar seperti Pegatron, melainkan juga industri tekstil dan sepatu dunia sudah memberikan sinyal akan pindah ke Indonesia. Namun Airlangga masih merahasiakan indentitas para investor.
Pemain lama juga akan meningkatkan produksi di Indonesia. Salah satunya yakni Lotte. “Ini merupakan dampak seluruh aturan franchaise di China, Lotte harus jual dan milik negara lain. Dia pilih Indonesia,” katanya. Rencana itu berlaku untuk keseluruhan lini usaha Lotte. Mulai dari lini petrokimia, digital e-market, bioskop, hingga bisnis propertinya.
Sumber: Harian Kontan
Leave a Reply