Insentif Corona Bisa Picu Kecemburuan Antar Pengusaha

Jakarta, Pemerintah hingga kini telah mengeluarkan sejumlah insentif bagi pengusaha dalam menghadapi wabah virus corona. Namun, itu baru diberikan kepada pengusaha di bidang Manufaktur. Sementara sektor lainnya masih gigit jari karena belum ada kepastian penerapan insentif.

Padahal, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan Benny Soetrisno mengatakan bahwa hampir semua pengusaha dari semua sektor sedang mengalami kesulitan, jadi sama-sama perlu dibantu tanpa harus dibedakan.

“Ini harus semua, jangan pilih-pilih. Kalau pilih-pilih nanti akan terjadi moral hazard. Siapa yang dekat. Lebih baik semua dianggap sama,” katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (16/4).

Ia menyebut kondisi pengusaha saat ini memang sangat butuh bantuan untuk bertahan. Jika tidak, dikhawatirkan makin banyak industri yang jatuh, termasuk makin banyak orang kehilangan pekerjaannya.

“Kalau udah mati bangunnya lebih mahal ongkosnya. Lebih baik saat sakit ini diobati. Kalau mati merembet kemana-mana. Yang harus dijaga. 1998 yang nggak sehebat ini, bangunnya cukup lama,” kata Benny.

Saat ini, sektor yang sudah mendapat stimulus antara lain keringanan pajak adalah manufaktur, yakni PPh 21, PPh 22, dan PPh 25 selama 6 bulan. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah memberikan sinyal akan kembali meluncurkan insentif untuk industri lain. Meski, penerapannya belum bisa dipastikan kapan.

“Kemarin Pak Menko Ekonomi bersama kami memutuskan akan ada tambahan insentif pajak ke 11 sektor lain di luar manufaktur,” kata Sri Mulyani Selasa (14/3).

Sumber: cnbcindonesia.com

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only