JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun depan, yang juga bertepatan dengan tahun politik, optimistis dapat mencapai 5,3%.
“Untuk 2019, sampai hari ini kita proyeksikan pertumbuhan tahun depan 5,3%. Asumsinya didorong konsumsi rumah tangga 5,1%, investasi 7% dan ekspor-impor masing-masing 5,3% dan 7,1%,” ujarnya di sela-sela acara Indonesia Economic Outlook Forum 2019 di Kantor Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Senin (24/9).
Menurutnya, tahun depan, dari sisi pengeluaran pemerintah masih akan bergantung dari tingginya pertumbuhan manufaktur.
Kemudian dari sisi supply, pertanian harus tumbuh di atas 3%, lalu pertambangan dan penggalian juga positif walau tahun sebelumnya berat. “Khusus manufaktur kita berusaha bisa tumbuh di atas 5% sama seperti 3 tahun terakhir,” ujarnya.
Namun demikian, pihaknya pun tak lupa mengingatkan untuk mewaspadai akan adanya tekanan kenaikan suku bunga pada tahun depan. “Namun harus diwaspadai suku bunga akan ada tekanan agak naik. Jika dibandingkan 2017 dan 2018 ada di bawah 5%. Nah nanti 2019 bisa sampai mendekati 5% atau mencapai 5,2%,” ujarnya.
Pihaknya juga mengakui bahwa pada 2019 mendatang kebijakan moneter di AS masih menjadi tantangan dalam menjaga stabilitas dan pergerakan nilai tukar. “Perekonomian Indonesia tahun depan memang masih akan dipengaruhi perkembangan sektor keuangan global,” tuturnya.
Namun demikian, pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi kebijakan fiskal untuk mendorong investasi dan daya saing. “Fokus kita bagaimana kebijakan fiskal memperbaiki alokasi dan distribusi. Maka fokusnya infrastuktur, produktivitas dan daya saing. Oleh sebab itu, sumber daya manusia (SDM) menjadi sesuatu yang sangat penting,” tegas Sri Mulyani.
Pihaknya juga memastikan akan terus memperbaiki kebijakan investasi. “Kita juga perlu memperbaiki investment policy. Oleh karena itu birocratic reform akan tetap kita lakukan. Kebijakan fiskal kita buat tetap defisit tapi menurun, karena kita lihat environtmennya menurun,” tutupnya.
Sumber: finansial.bisnis.com
Leave a Reply