Jakarta. Pengembangan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap memasuki babak baru. Saudi Aramco yang sebelumnya menjadi mitra PT Pertamina (Persero) untuk mengebangkan proyek tersebut akan mendapatkan insentif pajak berupa tax holiday.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan investasi dari Arab Saudi yang harus dipercepat adalah kerja sama antara Saudi Aramco dan Pertamina perihal pembangunan kilang Cilacap.
Alasannya, pembangunan kilang ini menjadi satu proyek strategis nasional yang menyangkut ketahanan energi Indonesia. “Memang ini bidang yang diprioritaskan oleh negara dan memenuhi fasilitas tax holiday,” ujar Sri Mulyani di kompleks istana presiden, Kamis (18/4).
Pemberian tax holiday ini terjadi setelah Presiden RI Joko Widodo bertemu dengan Menteri Energi, Industri, dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Khalid Al-Falih belum lama ini.
Pengembangan proyek Kilang Cilacap sudah digagas sejak tahun 2015 dengan penandatanganan heads of agreement (HOA) antara Pertamina dan Saudi Aramco pada November 2015.
Nilai investasi proyek Kilang Cilacap diperkirakan mencapai US$ 5,5 miliar. Rencananya kapasitas produksi RDMP Cilacap akan bertambah menjadi 400.000 barel per (bph) dengan hasil produk yang memenuhi spesifikasi Euro V, petrokimia dasar (basic petrochemical), serta Group II Base Oil untuk pelumas.
Ini bidang yang diprioritaskan dan memenuhi persyaratan tax holiday
Namun sampai saat ini proyek tersebut mandek lantaran terbentur beberapa masalah. Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar menyebutkan poyek RDMP Cilacap memang menemui beberapa kendala, Satu di antaranya adalah masalah spin off aset Pertamina di proyek RDMP Cilacap.
Namun ketika ditanya tentang progres pembangunan Kilang Cilacap, Arcandra enggan menjelaskan lebih lanjut. “Tadi (dalam rapat terbatas di Istana) dibicarakan Kilang Cilacap. Kami mau secepatnya,” ungkap dia. Pertamina sedang melakukan pembebasan lahan untuk proyek ini.
Sumber : Harian Kontan
WA only
Leave a Reply