Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambangi Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (3/2/2025).
Ia menemui Menteri Keuangan Sri Mulyani dan jajaran pegawai Ditjen Pajak untuk melihat perbaikan sistem Coretax, yang masih terus bermasalah sejak pengimplementasian pada 1 Januari 2025.
Selepas peninjauan, Airlangga mengatakan proses perbaikan sistem inti administrasi pajak itu menjadi sangat penting, supaya tidak mengganggu penerimaan negara. Sebab, tujuan keberadaan Coretax ialah untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan pajak.
“Jadi itu yang kami pastikan saja supaya penerimaan anggaran tidak terganggu dengan implementasi cortex yang tentu perlu penyempurnaan. Apalagi dengan sistemnya langsung diberlakukan secara nasional,” kata Airlangga dikutip Selasa (4/2/2025).
Dalam pertemuan dengan Sri Mulyani dan jajaran pegawai pajak itu, ia juga mengaku telah meminta penyempurnaan sistem terus dilakukan agar layanan administrasi pajak yang seharusnya bisa memudahkan para wajib pajak melaporkan dan membayar pajaknya tidak terkendala hingga dampaknya dapat mempengaruhi anggaran pemerintah.
Menurut Airlangga, perbaikan sistem coretax juga sebetulnya harus diimbangi oleh penyesuaian sistem di instansi lainnya supaya sistem tersebut juga terkoneksi dalam memperkuat pengawasan kepatuhan para wajib pajak.
“Itu kan semua harus mempersiapkan interoperability apakah itu perbankan, apakah itu wajib pajak. Jadi ini kan bukan sistem yang satu pihak, bukan dari DJP tetapi dari wajib pajaknya pun perlu mempersiapkan,” tuturnya.
“Makanya tadi saya minta fast moving consumer good, perusahaan yang memproduksi faktur banyak itu perlu ada sistem tersendiri, karena beda kan antara satu WP dengan perusahaan yang memproduksi banyak faktur, perusahaan yang banyak melakukan pemotongan pajak,” papar Airlangga.
Sumber : cnbcindonesia.com
WA only
Leave a Reply