Bukan sekedar mengadakan temu dan diskusi mengenai buku bacaan saja, komunitas baca buku tengah sibuk membahas isu kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%. Kebijakan yang dilakukan Pemerintah mulai awal tahun 2024 itu meresahkan komunitas baca buku di Tanah Air.
Samuel Pandiangan, Founder Indonesia Book Party bilang mereka resah karena kenaikan tarif PPN 12% bisa memberikan dampak yang signifikan ke anggota komunitasnya, karena harga barang terkait buku juga akan naik. “Kami sampai buat diskusi online bersama 20 perwakilan regional book party terkait hal ini (Kenaikan PPN),” ujar Samuel.
Bagi Samuel, perbincangan terkait dengan dampak kenaikan PPN tersebut masih produktif bagi anggota komunitasnya. Cita-cita dari Samuel adalah, menjadikan Indonesia Book Party menjadi tempat diskusi yang juga memperkenalkan litersi dan minat baca masyarakat.
Pun halnya dengan Irene, inisiator Terserah Book Club di Jogjakarta. Baginya, aturan menaikkan tarif PPN 12% cukup berpengaruh ke teman-teman komunitas. Kenaikan PPN akan berdampak pada harga buku yang semakin mahal dan itu tidak baik bagi komunitasnya. Apalagi untuk mendapatkan buku dengan kualitas bagus dan edisi terbatas tidaklah mudah.
Melihat fenomena ini, Irene bersama tim dan komunitas memberi solusi untuk anggotanya menyambangi beberapa perpustakaan yang ada untuk meminjam buku yang ingin dibacanya. Atau, caranya bisa dengan membaca dengan versi e-book di berbagai platform digital yang gratis untuk diakses.
Sebagai komunitas, dirinya juga kerap mencari perpustakaan yang memiliki koleksi buku yang bisa dipinjam anggota komunitas. “Kami sempat melakukan pertemuan di Perpustakaan Pevita, Jogjakarta. Di situ banyak buku populer dan buku baru rilis. Bahkan ada buku berbahasa Inggris yang jarang ditemukan di perpustakaan lain,” sebutnya.
Sumber : Tabloid Kontan 30 Desember 2024 – 5 Januari 2025 Halaman 15
Leave a Reply