Pemerintah memperpanjang insentif PPN DTP properti 100% hingga Desember 2024
Kabar baik buat para pengembang properti. Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang pemberian insentif pajak pertambahan nilai (PPN) Ditanggung pemerintah (DTP) 100% untuk sektor perumahan hingga Desember 2024.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga HArtarto mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberi restu perpanjangan pemberian insentif PPN DTP 100% untuk sektor perumahan hingga Desember 2024.
“Atas persetujuan Bapak Presiden (Jokowi) dalam rapat yang lalu, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan insentif PPN DTP untuk sektor perumahan. Insentif PPN DTP sebesar 100% akan diberikan sampai Desember 2024,” ujar Airlangga, Selasa (27/8).
Diperpanjangnya insentif PPN DTP 100% itu disambut positif para pebisnis properti. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) optimistis insentif itu bisa menopang pertumbuhan kinerja penjualan hingga akhir tahun.
Direktur CTRA Harun Hajadi mengatakan, insentif PPN DTP 100% dapat mengantisipasi adanya potensi penurunan penjualan properti di tengah pelemahan daya beli masyarakat.
Ia mengaku, saat insentif PPN DTP 100% berakhir pada Juni lalu, penjualan unit properti CTRA sempat mengalami penurunan. Ia optimis, penurunan itu tidak akan berlanjut menyusul telah diperpanjangnya insentif PPN tersebut.
“Penurunan ada, tetapi tidak signifikan sekali, karena insentif PPN DTP 100% baru selesai Juni lalu, jadi imbasnya terhadap kinerja belum terlalu terasa,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (28/8).
Lain ceritanya jika insentif tersebut tidak diperpanjang. Maka, tren penurunan penjualan tersebut bakal berlanjut hingga akhir tahun.
Menurut Harun, kebijakan memperpanjang insentif itu sudah tepat. Pasalnya sektor properti merupakan salah satu lokomotif pertumbuhan perekonomian nasional.
Sebagaimana diketahui, banyak sekali sektor lain yang turut mengalami pelemahan jika sektor properti mengalami penurunan.
Selain insentif PPN, kebijakan bank sentral menahan suku bunga acuan di level 6,25% juga membuat pembiayaan KPR masih menarik di mata konsumen.
“Jadi dengan ini, mudah mudahan mampu mengerek penjualan rumah tapak walau stok kami juga tidak terlalu banyak,” imbuhnya.
CTRA tidak menyebutkan secara rinci jumlah stok rumah yang dimiliki saat ini. Yang jelas, kata Harun, saat ini CTRA memiliki lebih dari 125 proyek di 40 kota. Mengenai marketing sales, ia juga tidak gamblang menyebutkan pencapaian yang diterima di semester I 2024.
Gairah properti
CTRA hanya menyebutkan telah memenuhi lebih dari 50% target marketing sales tahun ini sebesar Rp 11,2 triliun.
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) juga menyambut positif perpanjangan insentif PPN DTP. Presiden Direktur PWON Stefanus Ridwan mengatakan, perpanjangan insentif itu bisa menggairahkan industri properti karena dampaknya langsung dirasakan konsumen.
Pada akhirnya, bisa membantu pertumbuhan kinerja industri properti. PWON sendiri optimis bisa mencapai target marketing sales sebesar Rp 1,5 triliun hingga akhir tahun 2024.
“Perpanjangan PPN DTP ini positif bagi kami. Kami yakin ini akan mendorong pertumbuhan penjualan dan mencapai target tahunan kami,” ujar Stefanus saat dihubungi KONTAN, Rabu (28/8).
Merujuk laporan keuangan, PWON mencatatkan pendapatan prapenjualan sebesar Rp 771 miliar pada semester I-2024, naik 28% dibandingkan tahun lalu. Rinciannya, 56% marketing sales berasal dari landed house atau hunian rumah tapak, dan 46% sisanya dari properti highrise, seperti apartemen dan perkantoran.
PWON juga mencatatkan total pendapatan sebesar Rp 3,26 triliun di semester I-2024, naik 12,58% yoy dari Rp 2,89 triliun.
Sumber : Harian Kontan, Kamis 29 Agustus 2024, Hal 12
Leave a Reply