Coretax Perlu Implementasi Bertahap, Bukan Kejar Tayang

Coretax sistem yang diluncurkan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sejak Januari 2025 lalu masih menuai kritik oleh Wajib Pajak.

Berdasarkan pantauan KONTAN di media X, Wajib Pajak masih ramai mengeluhkan lambatnya sistem tersebut. 

Direktur Eksekutif di Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi menyoroti berbagai kelemahan dari proyek yang disebutnya kejar tayang ini.

Menurutnya, salah satu permasalahan utama dalam pengembangan Coretax adalah kurangnya tahapan implementasi yang matang.

“Kalau kita lihat memang tampaknya Coretax ini proyek yang kejar tayang, sehingga memang banyak hal-hal yang kemudian luput untuk diperhatikan,” ujar Heru kepada Kontan.co.id, Minggu (2/2).

Heru menegaskan bahwa sebuah sistem berskala nasional seperti Coretax seharusnya diuji coba secara bertahap sebelum diterapkan secara menyeluruh. 

Menurut Hery, model implementasi yang ideal adalah dengan menerapkan sistem tersebut di wilayah-wilayah kecil terlebih dahulu. Dari situ, kelemahan dan kelebihannya bisa dievaluasi agar perbaikan dapat dilakukan sebelum diluncurkan secara nasional.

Selain itu, Heru juga menyoroti minimnya edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan Cortax. Ia menilai bahwa banyak masyarakat yang semula berharap sistem ini akan mempermudah pelaporan pajak justru mengalami kesulitan.

Tak hanya soal teknis dan edukasi, anggaran besar yang digelontorkan untuk proyek ini juga menjadi perhatian publik.

Dengan nilai proyek yang mencapai triliunan rupiah, Heru menilai wajar jika publik mempertanyakan efektivitas penggunaan dana tersebut.

Di sisi lain, Heru menilai tidak adanya manajemen risiko dan mitigasi masalah dalam pengembangan Coretax. Kurangnya mitigasi ini membuat masyarakat semakin frustasi ketika menemui kendala saat menggunakan sistem baru tersebut.

Sumber : kontan.co.id

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp WA only