Peningkatan sejumlah sub-sektor menopang pertumbuhan industri pengolahan nasional. Diantaranya, relaksasi pajak mobil, yaitu Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM-DTP) yang turut menyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal-IV tahun 2021.
Dimana berdasarkan lapangan usaha, industri pengolahan, di dalamnya termasuk industri otomotif, jadi sektor penyumbang terbesar bagi PDB Indonesia, yakni 18,80% di kuartal-IV tahun 2021. Industri pengolahan tumbuh 4,92% di kuartal keempat tahun lalu.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Indonesia pada kuartal-IV tumbuh 1,06%, lebih rendah dibandingkan kuartal-III yang mencapai 1,55%.
Namun, menurut Kepala BPS Margo Yuwono, grafik pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal 4 tahun 2021 berbeda dibandingkan kuartal-IV tahun sebelumnya yang biasanya terkontraksi.
Hal itu dinilai akibat pasca-lonjakan kasus Delta Covid-19 di kuartal-III tahun 2021, geliat ekonomi meningkat di kuartal-IV. Secara tahunan, pertumbuhan kuartal-IV tahun 2021 justru melonjak 5,02%, dibandingkan kuartal-III yang hanya tumbuh 3,51% secara tahunan.
Selain itu, peningkatan industri logam dasar yang tumbuh cukup tinggi, yaitu 11,31% turut mendorong pertumbuhan industri pengolahan. Terutama karena peningkatan produksi timah, feronikel, dan bauksit.”Industri pengolahan pada kuartal-IV tahun 2021 tumbuh 4,92% secara tahunan. Yang mendorong pertumbuhan terutama karena industri alat angkutan tumbuh 22,61% sebagai dampak insentif kebijakan pemerintah yang PPnBM,” kata Margo saat keterangan pers, Senin (7/2/2022).
“Permintaan domestik tekstil dan produk tekstil hingga mendorong pertumbuhan industri naik 5,94%. Selain itu, pertumbuhan industri pengolahan didorong industri makanan dan minuman, yang tumbuh 1,29%, karena peningkatan permintaan,” kata Margo.
Selain itu, ujarnya, sektor perdagangan juga menikmati dorongan pertumbuhan akibat insentif PPnBM-DTP yang memacu penjualan mobil di Tanah Air.
“Sektor perdagangan pada Q4 itu mampu tumbuh 5,56%. Faktor pendukung karena perdagangan mobil, sepeda motor, dan reparasinya tumbuh 9,21%. Ini juga didorong kebijakan insentif pemerintah yang PPnBM, sehingga mendorong peningkatan penjualan mobil,” kata Margo.
Sumber: cnbcindonesia.com
Leave a Reply