JAKARTA, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menyiapkan program khusus sebagai upaya untuk mengantisipasi dampak ekonomi wabah virus corona (Covid-19) terhadap pelaku koperasi dan UMKM di Tanah Air. Setidaknya, ada delapan program khusus yang sedang disiapkan kementerian.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, Program pertama, pihaknya akan mengajukan stimulus daya beli produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan koperasi. “Ini sudah disampaikan dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi dan disetujui angkanya sekitar Rp2 triliun untuk sementara ini,” ujar Teten dalam keterangannya, Sabtu (4/3/2020).
Program kedua, Teten menyebut pihaknya mendukung dan mengefektifkan social distancing, namun dalam waktu bersamaan warung-warung bisa berjalan dengan baik usahanya.
“Kami punya program belanja di warung tetangga bekerjasama dengan sembilan BUMN Klaster Pangan dan kelompok masyarakat untuk mendorong gerakan sosial. Program ini sebenarnya bagaimana warung-warung di tingkat RT, di tingkat lingkungan kita mendapat supply barang dagangan sehingga mereka bisa jualan ke tetangga-tetangganya secara online juga. Onlinenya sederhana nanti warung bisa mengantarkan belanjaan tetangganya ke rumah masing-masing,” kata dia.
Program ketiga, dia menyebut tengah menyiapkan program restrukturisasi dan subsidi suku bunga kredit usaha mikro, yang sampai saat ini masih dibahas dengan Kementerian Keuangan. Sementara itu, program keempat, adalah restrukturisasi kredit yang khusus bagi koperasi melalui LPDB KUMKM.
Untuk program kelima, Teten menyebut pihaknya juga mendorong penyediaan masker untuk semua baik bagi tenaga medis maupun masyarakat umum, antara lain dengan mendorong gerakan penggunaan masker kain buat siapa saja yang terpaksa harus beraktivitas keluar rumah dan mengajak UMKM di berbagai daerah untuk memproduksi.
“Kemenkop dan UKM juga mempertemukan koperasi dan UMKM produksi dengan offtaker masker, hand sanitizer, dan APD (alat pelindung diri) yang dibutuhkan tenaga kesehatan saat ini,” ucapnya.
Program keenam, Teten menyampaikan, Kemenkop UKM berupaya memasukkan sektor mikro yang jumlahnya cukup banyak dan paling rentan terdampak Covid-19 dalam klaster penerima kartu pra kerja untuk pekerja harian. Program ketujuh, dia menyebut pentingnya program bantuan langsung tunai.
“Budgetnya sedang disusun oleh Kementerian Keuangan tapi kami bisa menjadi salah satu penyalur dari bantuan langsung ini yang sebenarnya semacam bantuan sosial yang diperluas,” tuturnya.
Program terakhir, mantan aktivis ICW ini menyampaikan bahwa pihaknya akan mengusulkan Pph 21, pajak penghasilan impor, Pph 25, restitusi pertambahan nilai untuk bisa direlaksasi untuk Koperasi dan UMKM.
Sumber: inews.id
Leave a Reply