Jakarta Produsen rokok bisa bernafas lebih lega setelah pemerintah membatalkan kenaikan cukai hasil tembakau untuk tahun depan settidaknya bisa sama dengan tahun ini.
ketua umum perkumpulan gabungan perserikatan pabrik rokok indonesia (GAPRI) Ismanu soemiran menyatakan para pengusaha rokok mengapresiasi kebijakan yang diputuskan pemerintah tersebut. kebijakan itu sejalan dengan surat yang dilayangkan kepada menteri keuangan tertanggal 23 april 2018 perihal usulan kebijakan tarif cukai hasil tembakau 2019.”kami menghargai keputusan ini. intinya sesuai dengan permohonan yang kami inginkan. sudah sejalan dengan keinginan industri,” ujar dia, minggu (11/11).
bukan hanya meminta untuk tidak menaikkan cukai rokok, belakangan GAPPRI melalui surat yang dikirimkan kepada Presiden Joko Widodo bernomo D.1018/GAPPRI/X/2018 tertanggal 22 oktober 2018 meminta agar tidak ada simplifikasi perhitungan cukai rokok yang menggabungkan golongan rokok sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM). “GAPPRI berharap regulasi untuk kretek mengedepankan industri lokal dan mengutamakan kepentingan nasional,” ungkap dia.
Produksi menurun
Ismanu mengklaim industri rokok memiliki pengaruh besar bagi pendapatan masyarakat, seperti misalnya penyerapan tenaga kerja yang besar, serta bisa memberdayakan petani tembakai dan cengkeh. saat ini kondisi tenaga kerja pada industri rokok terus menurun, dimana pada tahun lalu GAPPRI mencatat penrunan bisnis hingga sebesar 4,2%.
kondisi tersebtu disebabkan oleh menurunnya volume produksi rokok. bahkan, menurut ismanu, hampir 50% perusahaan rokok gulung tikar. malah pada tahun ini saja, GAPPRI memproyeksikan penurunan pasar dan volume produksii rokok masing-masing sebesar 1% dan 1,5%. saban tahun rata – rata produksi rokok nasional mencapai 300 miliar batang.
mengenai pembatalan kenaikan cukai itu , direktur urusan fiskal dan eksternal PT HM samperna Tbk (HMSP, Elvira lianita enggan berkmentar banyak. ” kami masih menunggu PMK yang mengatur cukai pada 2019,” ujar dia kepada KONtan kemarin.
hmsp mengharapkan keputusan pembatalan kenaikan cukai telah mempertimbagkan seluruh aspek terkait industri hasil tembakaiu nasional HMSP memliki kapasitas produksi mencapa 100m batang rokok pertahun
adapun bagi PT benntel international investama tbk (RMBA), pembataln kenaikan cukai bisa menambah investasi baru di indonesia meski daya beli masih lemah RMBA optimistis pertumbuhan eknonmi indonesia berpeluang berkembang pada tahun depan ” kami terus investasi di marketing untuk dukung penjualan,” ujar president di rector RMBA jaso fitzgerald murphy.
Sumber KONTAN
Leave a Reply